Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memprediksi rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis, karena pengaruh perkembangan ekspektasi bank sentral AS yang segera menghentikan program kenaikan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi di AS.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, menguat 0,08 persen atau 12 poin menjadi Rp14.985 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.997 per dolar AS.
"Potensi penguatan ke arah support di sekitar Rp14.930-Rp14.900 per dolar AS dengan potensi resisten di sekitar Rp15.000 per dolar AS hari ini," ucapnya ketika ditanya ANTARA di Jakarta, Kamis.
Saat ini, kata Ariston Tjendra, posisi suku bunga acuan The Fed berkisar 5,00-5,25 persen.
"Kalau Juli ini (suku bunga acuan) naik 25 basis poin, jadi 5,25-5,50 persen," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah diprediksi masih berpeluang menguat pada Kamis