Jakarta (ANTARA) - Film “Barbie” yang sudah ditunggu-tunggu kehadirannya telah tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai Rabu (19/7) ini. Tidak hanya menampilkan sisi cantik nan menggemaskan dari sosok Barbie yang diperankan oleh Margot Robbie, tetapi juga ada banyak hal yang dapat dipelajari dari film tersebut, salah satunya belajar mencintai diri sendiri.
Dalam penayangan perdananya di Indonesia pada Senin (17/7) lalu di Plaza Indonesia, Jakarta, film “Barbie” menghadirkan cerita segar dan menghibur untuk semua kalangan, tidak terkecuali untuk para pria dan orang dewasa. Sutradara Greta Gerwig berhasil meramu kisah Barbie dan menyuarakan hal-hal sensitif yang saat ini mulai banyak dibahas dalam bentuk film.
Film “Barbie” menceritakan tentang “Barbie Land,” yakni sebuah dunia imajinasi tempat Barbie dan para Barbie lainnya tinggal. Di dunia tersebut, para Barbie hidup dengan segala kesempurnaan tanpa cela sedikitpun bersama dengan para Ken dan Allan.
Suatu hari, Barbie (Margot Robbie) mengalami sebuah keanehan. Mulai dari bangun tidur, menyapa temannya, hingga cara berjalannya, Barbie tidak lagi melakukannya dengan cara “sempurna” dan mencoba berkonsultasi kepada salah satu Barbie yang dianggap aneh oleh warga “Barbie Land.”
Sebelumnya, Barbie aneh tersebut (Kathryn McKinnon) pernah menjadi Barbie tercantik di “Barbie Land.” Sayangnya, manusia pemilik yang memainkannya terlalu kasar dan mengubah penampilan Barbie tersebut menjadi terlalu eksentrik.
Barbie pun mendatangi rumah sang Barbie aneh dan disarankan pergi ke dunia nyata (dunia manusia) untuk menemukan manusia pemiliknya. Dengan sentuhan menarik, pergantian adegan saat Barbie bersama Ken (Ryan Gosling) yang tidak sengaja ikut dengannya ke dunia nyata tersebut membuatnya menjadi salah satu adegan yang unik.
Sesampainya di dunia nyata, Barbie dan Ken pun mencoba melacak keberadaan manusia pemilik dirinya melalui penglihatan memorinya. Di titik ini, akhirnya Barbie, untuk pertama kalinya dapat merasakan kesedihan, hingga membuatnya menangis, tetapi justru membuat dirinya lega.
Ia pun mencoba mendatangi manusia pemiliknya di sebuah sekolah untuk berbicara padanya. Namun, tidak disangka sambutan manusia pemiliknya yang sudah beranjak remaja tersebut membuat Barbie sedih karena tidak sesuai harapannya.