Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup menguat seiring dengan surplus neraca perdagangan Indonesia periode Juni 2023.
IHSG ditutup menguat 56,93 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.867,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,41 poin atau 0,77 persen ke posisi 964,36.
"IHSG bergerak menguat di tengah bursa regional Asia cenderung melemah. Pasar tampaknya menantikan kebijakan pemerintah China selanjutnya, dalam mendukung pertumbuhan ekonominya,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 3,46 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023.
Nilai ekspor periode Juni 2023 tercatat sebesar 20,61 miliar, atau menurun 5,68 persen month to month (mtm) dibandingkan ekspor Mei 2023. Sedangkan, impor Juni 2023 sebesar 17,15 miliar dolar AS, atau menurun 19,40 persen (mtm) dibandingkan Mei 2023.
Dari mancanegara, China melaporkan Gross Domestic Product (GDP) yang tumbuh 6,3 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yang sebesar 7,3 persen (yoy).
Dengan demikian, pasar berharap bahwa pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 yang masih tumbuh melambat akan mendorong pemerintah China untuk menawarkan langkah-langkah kebijakan yang lebih propertumbuhan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dipimpin sektor energi sebesar 0,86 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat seiring surplus neraca perdagangan