Antarajawabarat.com,3/10 - Sejumlah peternak di daerah Pantura Kabupaten Indramayu dan Cirebon terancam gulung tikar akibat tingginya harga pakan dan bibit ayam atau "day old chicks:DOC."
"Peternak ayam pedaging di Kabupaten Indramayu terancam gulung tikar akibat harga bibit ayam terus melambung, ditambah harga pakan mahal," kata Abdul Muin, salah seorang peternak di Eretan Kabupaten Indramayu kepada wartawan di Indramayu, Rabu.
Dikatakannya, harga pakan sebelumnya Rp5200 per kilogram kini mencapai Rp6300 per kilogram, cukup menyulitkan para peternak ditambah harga DOC naik sebelumnya harga DOC dijual Rp5.000 kemudian naik menjadi Rp6.000 per ekor, kini melambung hingga mencapai Rp7.500 per ekor.
Tingginya modal ternak ayam pedaging, kata dia, akan berdampak mahalnya harga jual daging ayam potong disejumlah pasar tradisional, karena kiriman terbatas.
Sebagian peternak terpaksa menunda ternak ayam, karena mereka khawatir merugi selain itu modal usaha semakin membengkak, sedangkan ancaman penyakit memasuki perubahan musim cukup tinggi.
Menurut dia, mahalnya bibit dan pakan ayam sangat membebani para peternak karena modal awal mereka cukup tinggi, sehingga jumlah peternak berkurang. Padahal permintaan ayam meningkat.
Sementara itu Hardianto peternak lain di perbatasan Kabupaten Indramayu-Cirebon menuturkan, mahalnya harga DOC akan memicu tingginya harga jual daging ayam, sehingga menyulitkan baik pedagang, peternak juga konsumen.
Ia menambahkan, kenaikan harga bibit ayam pasti terjadi setiap tahun, sehingga menyulitkan para peternak di daerah Pantura, terpaksa peternak mengosongkan kandang mereka, karena khawatir merugi.***3***
Enjang S