Jakarta (ANTARA) - Pesenam ritmik Nur Hazizah Sinaga menjadi penyumbang medali emas pertama untuk Kontingen Indonesia pada Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 di Berlin, Jerman, Senin waktu setempat.
Turun di level 1 nomor alat bola, Nur Hazizah mengalahkan peserta dari berbagai negara termasuk Anette Viskov dari Estonia yang pulang dengan perak dan Andreia Ruivo asal Portugal yang meraih perunggu.
Pada hari kedua, cabang olahraga senam ritmik juga mempersembahkan 1 medali perak melalui Cynthia Nainggolan. Dia kalah bersaing dari Angie Galvis Fedossova yang mewakili Kolombia yang meraih emas. Katherine Carrascoso Pujols pulang dengan perunggu.
Cynthia Nainggolan juga meraih perunggu di level 1 nomor Ribbon. Emas menjadi milik Aigerim Issabayeva dari Kazakhstan dan perak oleh Katherine Carrascoso Pujols dari Republik Dominika. Ini adalah perunggu kedua bagi Cynthia setelah sebelumnya di nomor rhythmic gymnastic
Pelatih senam ritmik Special Olympics Indonesia, Elly Pudji Kusumawati, tak dapat menutup rasa suka citanya. “Bersyukur kami bisa menang,” ujarnya dalam laman resmi Kemenpora, Selasa.
Kontingen Indonesia berpotensi menambah pundi-pundi medali dari sejumlah cabang olahraga seperti atletik yang memiliki atlet andalan Lampun Frety Sinta Melia lolos ke final nomor 200 meter, demikian juga pelari putera asal Jawa Barat Dewangga Kanahaya Iskandar.