Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat menurunkan tim khusus untuk melakukan upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat peralihan musim dengan melaksanakan sosialisasi pada masyarakat terkait pemberantasan sarang nyamuk, penerapan pola hidup sehat, dan kebersihan lingkungan.
"Kita ada tim surveilans di tingkat dinas kesehatan dan juga PKM (pusat kesehatan masyarakat)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, sejumlah petugas kesehatan telah siap siaga di tiap PKM maupun Dinkes Garut untuk melakukan langkah antisipasi dalam menangani wabah DBD yang selama ini selalu menjadi perhatian serius pemerintah.
Kasus DBD, kata dia, selama tahun 2023 sampai Mei sudah tercatat 298 kasus, dengan angka kematian empat orang, untuk itu jajarannya terus berupaya menekan kasusnya di saat terjadi peralihan musim yang banyak nyamuk berkembang biak.
"Kasus di Garut juga banyak saat musim peralihan atau pancaroba, karena saat itu nyamuk berkembang biak," katanya.
Ia menyampaikan Dinkes Garut saat ini terus bergerak melakukan penelusuran dan tindakan cepat apabila ada laporan dari masyarakat yang diduga terjangkit DBD maupun kasus lainnya yang disebabkan nyamuk yakni chikungunya.
Selain dari laporan masyarakat, kata dia, jajarannya juga bergerak apabila ada laporan kasus pasien DBD yang dirawat di rumah sakit maupun klinik, untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) memastikan ada atau tidaknya jentik nyamuk di lingkungan rumah pasien.
"Atas laporan dari fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) langsung ke tempat tinggal pasien untuk melaksanakan PE, serta memastikan adanya jentik nyamuk," katanya.
Dinkes Garut turunkan tim khusus pencegahan DBD
Jumat, 16 Juni 2023 20:00 WIB