Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menggelar bedah buku "Kristen Muhammadiyah" mengelola pluralitas agama dalam pendidikan yang bertujuan untuk membedah isi dan makna dari buku tersebut yang tengah viral dan menjadi polemik di masyarakat.
"Sebenarnya buku yang ditulis saya ini sudah
diterbitkan sejak 2009 lalu, tapi peredarannya terbatas. Namun, pada Mei 2023 ini saya menggandeng Kompas sebagai penerbit ternyata animo masyarakat untuk membeli dan penasaran terhadap buku ini meningkat bahkan menjadi best seller," kata penulis buku Kristen Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq di Sukabumi pada Kamis, (15/6).
Menurut Fajar, buku ini ditulis merupakan hasil penelitiannya pada 2008 di beberapa wilayah di Indonesia timur seperti Flores, Papua dan Kalimantan Barat. Di mana buku tersebut menceritakan kiprah sekolah-sekolah Muhammadiyah di daerah minoritas muslim yang ternyata keberadaan sekolah Muhammadiyah baik tingkat SD, SMP hingga SMA sederajat ikut berperan dalam memajukan dunia pendidikan daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Sebenarnya tujuan dari buku Kristen Muhammadiyah ini keinginan pihaknya untuk menyemaikan toleransi, seperti keberadaan sekolah Muhammadiyah di Indonesia timur yang masuk dalam daerah 3T. Meskipun daerah itu terbelakang dalam hal ekonomi, tetapi kehadiran lembaga pendidikan Muhammadiyah ini memberikan pencerahan.
Namun sayangnya saat buku ini diterbitkan ulang dan sampai saat ini sudah masuk ke cetakan ketiga, dianggap kontroversi oleh masyarakat khususnya netizen yang tidak tahu isi dan tujuan dari buku Kristen Muhammadiyah.
Seperti yang muncul di media sosial sekarang, di mana mereka yang tidak tahu ini menilai Muhammadiyah menciptakan aliran keagamaan atau sekte baru. Namun demikian, viralnya buku Kristen Muhammadiyah ini ia menganggap keuntungan sehingga masyarakat yang penasaran ingin membeli buku tersebut dan mengetahui isi dan maknanya.