Karawang (ANTARA) - Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, akan mewaspadai realisasi investasi pada tahun 2024 karena pada tahun itu berpotensi melambat.
"Hal yang kita coba hati-hati itu (terkait investasi) pada tahun 2024, ketika tahun politik (tahun di mana terjadi kegiatan pemilihan)," katanya, usai peresmian pabrik Kerry, di kawasan industri Karawang International Industrial City (KIIC), Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut, karena kemungkinan bisa jadi fokus para investor bergeser atau memilih untuk menunda investasi di Tanah Air.
Menurut dia, kaitan tahun politik dengan investasi itu memang berpengaruh. Namun ia menegaskan, sesuai dengan pengalaman, Indonesia tidak punya sejarah tahun politik yang mengakibatkan situasi chaos.
"Pengaruhnya tetap ada (investasi dan tahun politik). Saya harus bilang, pengaruhnya tetap ada. Karena mereka (investor) bisa mencoba atau punya antisipasi," katanya.
Selama ini Indonesia juga telah menunjukkan pelaksanaan Pemilu yang berlangsung dengan aman dan damai.
Sementara pada tahun ini, ia optimistis capaian investasi akan berjalan normal dan stabil. Pada kuartal pertama, realisasinya sudah mencapai 23,5 persen dari target Rp1.400 triliun.