Kota Bogor (ANTARA) - Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat mengungkap enam kasus prostitusi anak perempuan di bawah umur sebagai tindak pidana perdagangan orang (TPPO) oleh sembilan tersangka dengan modus iming-iming gaji Rp4 juta sampai Rp5 juta.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di Makopolresta Bogor Kota, Senin, menyampaikan bahwa pengungkapan dan penindakan kasus TPPO telah menjadi atensi Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus.
"Bahwa yang sudah dilakukan pengungkapan oleh jajaran Polresta Bogor Kota ini ada enam kasus dan juga untuk tersangkanya ada sembilan tersangka," ujar Kombes Bismo.
Kapolresta menyebutkan, dari sembilan tersangka itu ada tujuh orang dewasa dan dua anak berhadapan dengan hukum yang sudah kasusnya dilimpahkan ke Kejaksaan.
Dari enam kasus ini terjadi di lima tempat kejadian perkara (TKP), pertama di Reddorz Sudirman Kecamatan Bogor Tengah, apartemen Bogor Valley di Kecamatan Tanah Sareal, di kosan Jalan Sindang Sari, Kecamatan Bogor Timur, Red House Taman Corat Coret wilayah Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara dan di kosan Gang Kutilang Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat.
"Dari berbagai kasus dan TSK yg kita amankan, ini korban semuanya di bawah umur. Jadi Wanita yang dieksploitasi secara ekonomi dan seksual oleh para pelaku," jelasnya.
Kapolresta mengungkap berbagai modus operandi yang dilakukan oleh para pelaku. Ada yang sudah melakukan komunikasi via media sosial Facebook, kemudian korban ditawari pekerjaan.
"Kemudian ada yg ditawarkan sebagai waiters. Ini bujuk rayu ataupun iming-iming untuk meyakinkan korban. Iming-iming ini gajinya Rp 4-5 juta per bulan," ungkapnya.