Kabupaten Bogor (ANTARA) - Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi, SP, MSi menyarankan agar Indonesia sebagai ketua ASEAN 2023 perlu mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk meningkatkan produktivitas pangan lokal.
"Indonesia wajib mengajak negara ASEAN untuk meningkatkan produktivitas dari sistem pangan lokal secara berkelanjutan," kata Gandhi saat dihubungi di Bogor, Kamis.
Menurutnya, hal itu merupakan bentuk inisiatif sebagai pemimpin ASEAN dalam rangka mengingatkan negara ASEAN agar mengandalkan produksi dalam negeri untuk menjaga stok pangan.
Dosen Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi IPB University itu menerangkan, mengenai ekspor-impor pangan, Indonesia harus mendukung perdagangan pangan yang adil, terbuka, transparan, dapat diprediksi, serta tidak diskriminatif.
"Sesuai peraturan, dan melarang tindakan pembatasan ekspor pangan yang sengaja dilakukan oleh negara ASEAN," kata Gandhi.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN dapat bekerja sama untuk mengendalikan pasokan (supply restriction) dan harga (price fixing) dunia komoditas pertanian yang diproduksi oleh ASEAN seperti kelapa sawit dan karet.
"Hal ini didasarkan fakta kedua komoditas dan turunannya memiliki struktur pasar oligopoli pada sisi produsen dan oligopsoni pada sisi pembeli. Jika Indonesia mampu mewujudkan kerja sama ini maka banyak devisa akan masuk ke ASEAN," ujar Gandhi yang sedang menempuh pendidikan doktoral di Tokyo University of Agriculture Jepang itu.