Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Dedy Iskandar, warga Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tak kuasa menahan bahagia bercampur bingung. Dia seakan tidak percaya saat menerima kabar dari Kementerian Agama setempat menjadi salah satu calon haji yang berangkat tahun ini.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang las harian itu mendaftar haji di salah satu bank pada tahun 2010, berbekal dana talangan Rp7 juta saat itu.
Awalnya, sejak bekerja menjadi tukang las tidak pernah punya niat untuk naik haji, karena saat itu penghasilannya setiap hari tidak menentu. Kadang Rp20 ribu saat sepi atau sekitar Rp80 ribu hingga Rp100 ribu kalau ramai orang yang datang ke bengkel lasnya di Jalan Melati.
Justru bapaknya yang punya keinginan kuat untuk menunaikan ibadah haji, namun sang bapak meninggal tahun 2007, sebelum cita-citanya terwujud dan keinginan bapaknya yang belum terlaksana menjadi motivasi Dedy untuk mendaftar haji dengan dana talangan itu.
Pria berusia 44 tahun itu mengaku terjun ke pekerjaan juru las sejak sekolah di STM Berdikari karena membantu bapaknya yang juga tukang las, dengan menyewa tempat yang digunakan sebagai bengkel untuk membuat pagar atau memperbaiki perkakas dan perlengkapan berbahan logam.
Niatnya semakin mantap untuk menunaikan rukun Islam kelima, setelah bapaknya meninggal, sebelum cita-cita sang ayah yang ingin naik haji terwujud karena saat itu terkendala biaya.
Setelah punya niat ingin menunaikan ibadah haji, ternyata ayah dua anak itu mendapatkan kemudahan untuk mencari rezeki dengan menerima pekerjaan borongan las di Jakarta selama empat bulan dan hasilnya langsung disetorkan untuk mendaftar haji sebesar Rp25 juta, agar mendapatkan nomor antrean pada tahun 2010.
Daftar tunggu untuk naik haji saat itu masih cukup lama, sehingga ia merasa tenang dan tidak terlalu berpikir bagaimana melunasi sisanya, karena setiap tahun biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) selalu berubah.
Dedy pernah mendapatkan kabar akan berangkat haji pada 2020, namun saat itu pandemi COVID-19 mulai merajalela di sejumlah negara, termasuk Indonesia dan Arab Saudi, sehingga tidak ada pemberangkatan haji dari Indonesia saat itu.
Spektrum - Tukang las berangkat haji berbekal keyakinan hati
Oleh Zumrotun Solichah Kamis, 8 Juni 2023 16:18 WIB