Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah dipimpin oleh saham sektor teknologi.
IHSG ditutup melemah 14,52 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.618,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,10 poin atau 0,01 persen ke posisi 946,67.
"Kami perkirakan, pelaku pasar saat ini cenderung wait and see akan adanya rencana FOMC Meeting yang akan dilaksanakan di minggu depan. Pergerakan IHSG saat ini kami perkirakan masih dipengaruhi dari harga komoditas, terutama batubara dan minyak dunia," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Selasa.
Pada pekan depan, bank sentral Amerika Serikat (AS) akan menggelar The Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting, yang mana para pelaku pasar masih mencermati kesepakatan yang akan diambil dalam pertemuan tersebut.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia periode Mei 2023 sebesar 4 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,33 persen (yoy).
Secara bulanan, inflasi tercatat 0,09 persen month to month (mtm), atau di bawah periode sebelumnya sebesar 0,33 persen mtm, serta inflasi inti (core inflation) tercatat sebesar 2,66 persen (yoy).