Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengungkapkan penerapan integrasi air minum dan pengolahan air limbah domestik mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan air bagi masyarakat.
"Penerapan integrasi air minum dan pengolahan air limbah domestik mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam aspek teknis konstruksi serta penyediaan lahan," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dalam Indonesia Water & Wastewater Expo & Forum (IWWEF) 2023, di Jakarta, Selasa.
Diana juga menambahkan, hal lainnya yang perlu digabungkan adalah soal tagihan air minum dan pengolahan air limbah, karena hal tersebut sangat dapat meningkatkan kemauan untuk membayar atau willingness to pay masyarakat terhadap layanan air limbah yang umumnya relatif lebih rendah.
"Kalau ini bisa diintegrasikan antara air minum dan air limbah, mestinya akan lebih memudahkan di mana tagihan airnya dapat menjadi satu," katanya.
Saat ini cakupan layanan akses air minum layak di Indonesia telah mencapai 92,96 persen dari target 100 persen pada tahun 2024 dan capaian akses limbah domestik layak dan aman sebesar 79,06 persen dari target 90 persen pada tahun 2024.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian PUPR telah menerapkan Integrated Water Resources Management (IWRM) pada kawasan permukiman dengan mengintegrasikan layanan air minum dan pengolahan air limbah domestik ke suatu sistem tata kelola.