Selain itu, robot juga mampu melakukan bedah digestif di saluran pencernaan, pengangkatan kantung empedu dan usus buntu, potongan usus besar pada kasus tumor, reseksi, pankreas, dan limpa.
Pada bedah thoraks atau rongga dada, meliputi pemulihan sakit jantung dan paru. Selain itu, robotic surgery juga bisa menangani bedah urologi, seperti pada ginjal, kantung kencing, dan prostat.
Pada bidang bedah kandungan ginekologi, robot tersebut mampu menangani pasien dengan kasus myoma, kista indung telur, hingga permasalahan varium.
Namun belum semua penyakit mampu dijangkau robot. Misalnya, pasien dengan kondisi jaringan yang dioperasi terlalu besar ukurannya, banyak perlengketan bekas operasi sebelumnya, terdapat komorbid penyakit paru atau jantung.
Salah satu kondisi luka besar yang dimaksud, seperti operasi sesar pada ibu hamil. Bedah menggunakan robot pada ibu hamil berisiko memicu trauma di tubuh pasien, sebab perlu rongga untuk memasukkan gas ke dalam perut atau dada untuk melihat ruang di mana bayi berada.
Pengembangan robotic surgery di Indonesia juga masih dihadapkan pada tantangan pendanaan hingga kepercayaan publik untuk mengakses layanan.
Spektrum - Selamat datang era "robotic surgery"
Sabtu, 3 Juni 2023 12:07 WIB