Jakarta (ANTARA) - Dokter Ahli Bedah Robotik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Reno Rudiman memperkirakan layanan operasi bedah jarak jauh melalui bantuan alat robotik di rumah sakit Indonesia paling lambat mulai tahun 2025.
"Platformnya sudah disiapkan. Praktik nyata pembedahan jarak jauhnya belum, karena baru pada 2024 - 2025 ditargetkan bergulir," kata Reno Rudiman yang diwawancara melalui Zoom di Jakarta, Kamis.
Cara pembedahan melalui bantuan alat robotik atau robotic surgery dikendalikan menggunakan console di tangan dokter bedah, maupun remote control jarak jauh.
Menurut dia, gerakan robot sangat akurat dan presisi sebab kondisi tremor tangan dokter bedah dapat diabsorbsi sehingga gerakan instrumen tetap stabil. Robotik juga membuat posisi operator lebih ergonomis, sehingga tidak melelahkan untuk operasi yang memerlukan waktu lama.
Reno mengatakan robotic surgery sangat potensial untuk melakukan telesurgery atau pembedahan jarak jauh, di mana lokasi operator dapat berjauhan dengan lokasi pasien berada.
Keuntungan dari robotic surgery ada pada akurasi gerakan yang lebih presisi saat melakukan bedah luka operasi kecil, sehingga nyeri usai bedah bisa ditekan seminimal mungkin.
"Kadang tangan dokter yang sudah berusia lanjut suka bergetar untuk gerakan-gerakan halus saat operasi bedah. Misalnya usus, kalau dijepit tidak boleh keras sebab bisa rusak. Dengan bantuan robot, dia bisa menyesuaikan cengkeramannya," katanya.