Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup melemah seiring para pelaku pasar masih mencermati kesepakatan terkait plafon utang Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup melemah 44,68 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.636,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 44,68 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.636,42.
"Dari eksternal, dimana bursa regional Asia tertahan di zona mixed, seiring sikap pelaku pasar yang cenderung menunggu persetujuan kongres atas kesepakatan yang bertujuan untuk mencegah default Amerika Serikat (AS), yang para anggota parlemen AS bersiap untuk melakukan pemungutan suara terhadap rancangan undang-undang untuk mencegah gagal bayar," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Di sisi lain, pasar juga menantikan rilis data manufaktur China, yang mana diprediksi berada di zona kontraksi, sehingga membuat keraguan pasar akan proses pemulihan ekonomi China. Sehingga, membuat pasar bersikap wait and see terhadap prospek ekonomi China.
Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia tetap berkomitmen memberikan insentif perpajakan pada tahun depan, yang mana akan memberikan daya tarik investor untuk berinvestasi di dalam negeri, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat di mana sektor transportasi & logistik paling tinggi yaitu 1,30 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor energi yang naik masing-masing 0,45 persen dan 0,43 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar cermati kesepakatan utang AS