Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup melemah seiring belum adanya kesepakatan terkait negosiasi pagu utang Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup melemah 41,57 poin atau 0,62 persen ke posisi 6.704,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,65 poin atau 0,62 persen ke posisi 941,82.
"Sentimen dominan masih terkait risiko gagal bayar utang pemerintah AS jelang deadline 1 Juni mendatang, menyusul masih deadlock-nya negosiasi antara Pemerintah AS dengan Kongres AS," ujar Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.
Bahkan, lanjut Nicodimus, lembaga rating Fitch sudah mengeluarkan pernyataan bahwa rating AS saat ini walaupun AAA, namun diberikan status dalam pengawasan, yang mana situasi serupa pernah dikeluarkan oleh Fitch pada 2011 lalu.
Dari domestik, Nicodimus menyebut rilis Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) sudah diproyeksikan oleh pasar, sehingga tidak terlalu menggerakkan pasar.
Sebagaimana diketahui, BI kembali mempertahankan suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dipimpin oleh sektor transportasi & logistik yang naik sebesar 1,40 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik 0,46 persen dan 0,34 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah tertekan sentimen kesepakatan pagu utang AS