Chicago (ANTARA) - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu karena negosiasi tentang kenaikan plafon utang AS antara pemerintahan Biden dan Kongres AS berlanjut dengan fokus juga tetap pada kebijakan moneter menyusul isyarat beragam dari Federal Reserve.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 4,40 dolar AS atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 1.977,20 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.984,80 dolar AS dan terendah di 1.970,70 AS.
Emas berjangka terangkat 21,80 dolar AS atau 1,11 persen menjadi 1.981,60 dolar AS pada Jumat (19/5/2023), setelah anjlok 25,10 dolar AS atau 1,26 persen menjadi 1.959,80 dolar AS pada Kamis (18/5/2023), dan merosot 8,10 dolar AS atau 0,41 persen menjadi 1.984,90 dolar AS pada Rabu (17/5/2023).
Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy dijadwalkan untuk melanjutkan pembicaraan tentang menghindari gagal bayar AS pada Senin (22/5/2023) sore, setelah negosiasi gagal menghasilkan kesepakatan minggu lalu.
Tetapi emas melihat sedikit permintaan safe haven selama seminggu terakhir, dengan harga jatuh tajam di bawah level 2.000 dolar AS karena serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed melihat posisi pasar untuk kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral.
Dalam diskusi moderat di Forum Keuangan Asosiasi Gas Amerika di Fort Lauderdale, Florida, Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan dia ingin melihat dua kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi tahun ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas berbalik melemah karena negosiasi plafon utang AS berlanjut
Harga emas berbalik melemah karena negosiasi plafon utang AS berlanjut
Selasa, 23 Mei 2023 7:30 WIB