Kota Bogor (ANTARA) - Satlantas Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat memberlakukan sistem dua arah dan sistem satu arah (SSA) kembali secara situasional untuk mengurai kepadatan lalu lintas di pusat kota pada jam-jam tertentu.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria di Mapolresta Bogor Kota, Rabu, mengatakan setelah melihat situasi kepadatan lalu lintas pada hari pertama pemberlakuan dua arah hari ini, sistem satu arah (SSA) skema lalu lintas awal diterapkan pagi tadi untuk memperlancar aktivitas menuju tempat-tempat krusial, seperti Stasiun Bogor, sekolah, Balai Kota dan sebagainya.
"Akhirnya dua sistem yang diharapkan masyarakat kami berlakukan dua-duanya secara situasional di hari pertama ini pemberlakuan dua arah ini, sempat diberlakukan juga SSA seperti awal di pagi hari tadi untuk mengurai kepadatan, kami pastikan tadi pagi tidak ada stuck," kata Kompol Galih.
Galjh menyampaikan, memberlakukan SSA kembali bertujuan untuk menguras arus lalu lintas dulu bagi siswa sekolah, masyarakat yang kerja ke arah Ir H Djuanda, Kapten Muslihat di jam-jam padat, sekitar pukul 06.00 WIB sampai sekitar pukul 07.00 WIB.
Sistem dua arah yang diharapkan sebagian masyarakat juga diberlakukan di hari pertamanya ini, namun di waktu-waktu kepadatan lalu lintas berkurang yakni lepas jam sibuk seperti pagi dan sore hari pada arus siswa sekolah dan aktivitas bekerja.
Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Bogor bersepakat mengubah skema rekayasa lalu lintas yang masih mempertahankan SSA di sejumlah jalan di pusat kota menjadi dua arah di semua jalur dengan pengaturan lalu lintas yang disiapkan.
Hal ini karena sebagian masyarakat, khususnya pedagang pendapatannya berkurang karena rekayasa lalu lintas pertama dengan rute SSA sebagian karena penutupan Jembatan Otista, membuat perjalanan menjadi lebih jauh bagi pengendara sehingga enggan berbelanja ke jalur SSA.