Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diperkirakan bergerak variatif (mixed) di tengah melandainya ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal I-2023.
IHSG dibuka melemah 0,61 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.944,87. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,29 poin atau 0,03 persen ke posisi 964.79.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.865 hingga 7.018," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, Gross Domestic Product (GDP) AS tercatat tumbuh 1,1 persen quartal to quartal (qoq) pada kuartal I-2023, atau melambat dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 2,6 persen qoq.
Melandainya ekonomi AS salah satunya disebabkan oleh melemahnya investasi, yang mana kenaikan suku bunga tinggi menyebabkan bunga pinjaman naik, sehingga pelaku bisnis sulit melakukan ekspansi.
Sementara itu, Initial Jobless Claims AS periode sepekan yang berakhir pada 22 April 2023 tercatat sebesar 230.000, atau menurun 16.000 dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 246.000, yang menandakan bahwa pasar tenaga kerja AS tergolong overheat, sehingga inflasi masih akan sulit untuk turun signifikan.
Dari dalam negeri, Kementerian Keuangan melaporkan penerimaan cukai hasil tembakau atau rokok sebesar Rp 55,24 triliun periode kuartal I-2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diperkirakan variatif di tengah melandainya ekonomi AS