"Kalau pesawat yang ada baling-balingnya, ya harus memotret dengan shutter speed rendah," beber Sasan yang selama menekuni kegiatan fotografi udara mengaku tidak pernah mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.
Tidak hanya memotret aktivitas di dunia militer, Sasan juga kerap menyalurkan hobinya berburu momentum unik atau lanskap serta citylights nan menawan. Beberapa foto lanskap sempat ia abadikan kala bertandang ke luar negeri, dua di antaranya adalah Jabal Nur di dekat Kota Mekah Arab Saudi dan Mont Blanc di Swiss.
"Di Jabal Nur ada gua Hira tempat Nabi Muhammad mendapatkan wahyu. Aku pas kebetulan masuk saat Magrib, jadi bisa merasakan shalat di situ. Sedangkan sewaktu traveling ke Swiss, aku pakai kamera DSLR pertama aku punya lalu yang dimodifikasi jadi kamera IR atau InfraRed, makanya warnanya berbeda. Nggak sengaja lihat pendaki beriringan, langsung aku foto saja, " jelasnya.
Bertemu presiden
Selama beberapa tahun, Sasan tak pernah absen memotret berbagai kegiatan penting yang melibatkan TNI AU. Pada 2017, ia mendapatkan kesempatan berharga untuk mengabadikan momentum foto Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara bersama 150 pilot tempur terbaik bangsa dalam rangka perayaan HUT ke-71 TNI AU.
"Aku dikasih seragam Dinas Penerangan dan bergabung di momentum itu. Rasanya suprise banget, deg-degan, tapi yakin berhasil sih karena sudah biasa memotret grup dengan latar belakang pesawat. Jelas, momentum memotret Bapak Presiden itu tidak akan bisa terlupakan," terangnya.
Durasi waktu alias kesempatan memotret yang tidak terlalu lama, kata Sasan, menjadi salah satu pertimbangan mengapa momentum tersebut menjadi amat istimewa. "Hanya punya dua kali kesempatan take foto. Kalau gagal, aduh gimana, yaa? Itu tidak bisa dilupakan, walaupun hampir semua momentum selama memotret Angkatan Udara sangat keren dan berkesan," ungkap Sasan.
Momentum lain yang membekas bagi Sasan adalah memotret kegiatan latihan perang yang melibatkan semua Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) seperti yang pernah ia ikuti di Lumajang, Jawa Timur.