Anak kedua dari lima bersaudara itu menjelaskan bahwa dirinya berasal dari keluarga sederhana yang berkecukupan. Mendiang sang Bapak, kata Sasan, adalah pensiunan pegawai negeri Departemen Penerangan sekaligus seorang wartawan di sebuah majalah lokal Bandung.
"Mungkin aku ada keturunan suka dengan fotografi dari Bapak, meski ketika beliau masih memotret aku sama sekali nggak tertarik banget dengan dunia fotografi," kata Sasan tertawa.
Menjalani pendidikan dasar di Bandung, Sasan yang memiliki cita-cita menjadi seorang guru lantas melanjutkan kuliah di jurusan manajemen di salah satu universitas negeri Bandung.
Rupanya, impian kecil Sasan untuk menjadi seorang guru benar-benar terwujud lewat dunia fotografi yang lekat dengan keseharian. Ia kini dipercaya menjadi salah seorang pengajar tetap di Darwis Triadi School of Photography Jakarta.
Awal bertualang
Sasan mengisahkan mengenai awal petualangannya memotret segala aktivitas yang berkaitan dengan dunia militer khususnya TNI AU. Dulu pada tahun 2010, dirinya merasa tidak memiliki kegiatan karena kesehariannya lebih banyak dihabiskan dengan bermain game.
"Dulu main game terus, lalu kadang-kadang jalan-jalan di dalam negeri dan luar negeri. Saat memotret pemandangan yang bagus, aku selalu merasa tidak puas dengan hasilnya yang jelek. Akhirnya, aku terpacu belajar memotret," jelasnya dengan logat Sunda kental.
Sempat membeli kamera DSLR untuk pemula, Sasan semakin merasa penasaran untuk belajar dan mengetahui lebih mendalam soal dunia fotografi. Maka, ia pun memutuskan untuk menimba ilmu di Darwis Triadi School of Photography dan berhasil menuntaskan misi belajar selama satu tahun.
"Setelah selesai, aku masih ikut beberapa kegiatan di sekolah karena sering mengadakan kerja sama pemotretan sekolah fashion seperti dengan Susan Budihardjo. Pada 2011, barulah aku diajak senior dulu untuk foto anggota skadron udaranya," terangnya.
Sandriani Permani asal Bandung mampu terbang tinggi berkat fotografi
Oleh Ahmad Faishal Adnan Jumat, 21 April 2023 20:00 WIB