Jakarta (ANTARA) - Transaksi keuangan digital diperkirakan meningkat pada musim Lebaran, mulai dari membayar zakat sampai mengirimkan Tunjangan Hari Raya.
"Di era transformasi digital ini, semuanya berlangsung dengan sangat cepat. Pengembangan tidak hanya terjadi pada aspek sistem layanan tetapi juga berbagai serangan siber. Kita perlu membangun pola kebiasaan yang baik dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data-data pribadi," kata Managing Director VIDA Adrian Anwar, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
VIDA membagikan lima cara bertransaksi keuangan aman selama momen Lebaran kali ini.
1. Tidak membagikan identitas fisik dan online
Hal penting yang perlu diketahui masyarakat soal menjaga keamanan data pribadi adalah menjaga dengan baik identitas pribadi seperti KTP dan paspor, baik secara fisik maupun secara online. Hal yang sama berlaku untuk nama pengguna, kata sandi dan kode OTP untuk masuk ke akun finansial digital.
2. Hati-hati terhadap tautan
Pelaku penipuan seringkali mengirimkan tautan melalui SMS, aplikasi pesan instan atau email untuk mencuri data pribadi. Mereka seringkali mencatut nama institusi resmi untuk meyakinkan korban.
3. Hindari Wi-Fi publik yang tidak terenkripsi
Menggunakan Wi-Fi publik yang tidak terenkripsi amat sangat berisiko, pengguna bisa saja menjadi korban "Man in The Middle Attack" atau MiTM sebagai pencegat antara pengguna dengan penyedia layanan digital.
4. Waspadai e-commerce mencurigakan
Konsumen sering tergiur diskon besar, namun, berujung pada kualitas barang hingga pencurian data pribadi. Penjahat siber bisa membuat situs web dan aplikasi yang mirip dengan e-commerce resmi untuk memperoleh data pribadi korban, yang dikenal sebagai metode sniffing.
5. Autentikasi dua langkah
Gunakan layanan keuangan digital yang menggunakan fitur autentikasi dua langkah alias two-factor authentication (2FA).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lima tips aman bertransaksi keuangan digital saat Lebaran