Depok (ANTARA) - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat melakukan kajian terkait meningkatnya konflik tawuran di kalangan remaja.
Kepala Bappeda Kota Depok Dadang Wihana, Sabtu, mengatakan kajian tersebut disusun oleh tim dari lintas sektor dan perangkat daerah.
"Dalam kajian ini, kami sedang bahas langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam mengantisipasi dan mencegah aksi tawuran agar tidak terjadi lagi ke depannya," kata Dadang di Depok, Jawa Barat, Sabtu.
Dia menjelaskan kajian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tindak tawuran pelajar, serta menelusuri latar belakang keluarga, kondisi lingkungan sekolah, dan teman bermain para pelaku.
"Kami undang unsur kepolisian, psikolog Universitas Indonesia (UI), sosiolog, pelajar, dan perangkat daerah untuk menghimpun masukan terkait penyebab terjadinya aksi tawuran, lalu dibahas dan disusun menjadi sebuah bahan kajian," jelasnya.
Sementara itu, Polres Metro Depok mengamankan 367 orang pelaku tawuran yang rata-rata masih berstatus pelajar pada 23 Maret-14 April 2023.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol. H. Ahmad Fuady di Mapolres Depok menjelaskan pengamanan ratusan pelaku tawuran itu terjadi berkat sinergisme antara Polres Metro Depok dan TNI Kodim 0508/Depok, serta peran dari pamswakarsa dengan mitra Polri.