Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut dan memperkuat cengkeramannya di atas level psikologis 2.000 dolar AS, karena greenback melemah setelah indeks harga produsen AS turun paling besar dalam hampir tiga tahun bulan lalu.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, melonjak 30,40 dolar AS atau 1,50 persen menjadi ditutup pada 2.055,30 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.063,40 dolar AS, kurang 16 dolar AS dari tertinggi sepanjang masa 2.080 dolar AS pada Agustus 2020.
Emas berjangka bertambah 5,90 dolar AS atau 0,29 persen menjadi 2.024,90 dolar AS pada Rabu (12/4), setelah terangkat 15,20 dolar AS atau 0,76 persen menjadi 2.019,00 dolar AS pada Selasa (11/4), dan jatuh 22,60 dolar AS atau 1,12 persen menjadi 2.003,80 dolar AS pada Senin (10/4).
Dolar jatuh ke level terendah dua bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Kamis (13/4) setelah harga produsen AS secara tak terduga merosot pada Maret, meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunganya.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (13/4) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS turun 0,5 persen pada Maret, lebih baik dari yang diperkirakan. Tingkat IHP tahunan turun menjadi 2,7 persen dari revisi 4,9 persen bulan sebelumnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas melonjak 30,40 dolar AS karena "greenback" melemah
Harga emas melonjak 30,40 dolar karena "greenback" melemah
Jumat, 14 April 2023 6:31 WIB