Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menargetkan pembangunan jalan dan jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Cugenang, tepatnya di wilayah Cijedil-Mangunkerta, tuntas bulan Juni, sehingga aktifitas warga dapat kembali normal.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu, mengatakan pembangunan kembali landasan jalan dan jembatan yang ambruk terseret longsor saat gempa 5.6 magnitudo melanda Cianjur, dilakukan Kementerian PUPR termasuk pelebaran.
"Sudah hampir rampung meski belum tuntas, namun pembangunan jalan dan jembatan yang merupakan akses utama penghubung antar desa di Kecamatan Cugenang, terus dikerjakan agar segera dapat dilalui kendaraan sehingga aktifitas warga kembali normal," katanya.
Pasalnya, tutur Herman, warga di sejumlah kampung di Desa Cijedil dan Mangunkerta, tidak dapat beraktivitas normal karena akses terputus dan jalur utama ditutup selama proses pembangunan berjalan dan warga terpaksa menggunakan jalur lain yang lebih jauh.
Berharap sama dengan warga pembangunan jalan dan jembatan Cijedil-Mangunkerta dapat tuntas sesuai target meski tidak dapat dilalui saat mudik lebaran, namun setelah lebaran pembangunan tuntas dan aktifitas warga kembali normal.
"Targetnya Juni tuntas dikerjakan dan warga dapat melintas normal tanpa harus memutar karena membuat jarak dan waktu menjadi lama. Saat ini sejumlah jalur alternatif di wilayah Cugenang menjadi pilihan warga di kedua wilayah untuk beraktivitas," katanya.
Sementara tokoh pemuda Cugenang, Aditya Juan Pribadi, berharap ada jembatan darurat untuk warga terutama anak sekolah agar tidak perlu berjalan jauh untuk sampai ke sekolah karena ketika menggunakan kendaraan jarak tempuh menjadi lama karena memutar jalan.
"Kalau mengantar anak yang biasanya hanya 5 menit menjadi satu jam karena harus keluar kampung dan memutar ke desa lain sedangkan dari depan rumah halaman sekolahnya terlihat. Harapan kami ada jembatan darurat atau sementara untuk anak sekolah melintas," katanya.