Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta seluruh tenaga kesehatan di puskesmas terutama di pelosok daerah ini untuk melakukan upaya jemput bola dalam memberikan pelayanan vaksinasi polio dengan target puluhan ribu balita di wilayah ini.
Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy di Cianjur Senin, mengatakan, untuk menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio, pihaknya menargetkan 95 persen balita di seluruh wilayah setempat, sudah mendapatkan vaksin polio.
Baca juga: Bupati minta Dinkes Cianjur tetap gencarkan imunisasi Polio
"Sejak tahun 2015, Kabupaten Cianjur sudah bebas dari polio dan nol kasus sampai 2023 tidak ada yang terjangkit, namun di sejumlah wilayah di Jabar masih ada yang terjangkit, Pemprov Jabar tetap mewajibkan Kabupaten Cianjur mengadakan vaksinasinasi polio," katanya.
Irvan menjelaskan, selain target sasaran anak ketersediaan vaksin polio di Cianjur dipastikan memenuhi pencapaian seluruh anak. Bahkan pihaknya berharap target pencapaian vaksinasi polio 100 persen anak balita Kabupaten Cianjur sudah mendapatkannya.
Sedangkan untuk pembukaan PIN polio digelar di Kecamatan Pacet dengan sasaran anak balita sebanyak 3.969 orang dan digelar serentak di seluruh kecamatan yang ada mulai tanggal 3 April sampai 10 April dan dilanjutkan 15 April sampai 22 April.
"Kami meminta orang tua yang memiliki anak 0 sampai 5 tahun atau balita dapat menyukseskan program pemerintah ini dengan cara datang ke puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya guna mendapatkan vaksin polio," katanya.Kepala Puskesmas Pacet, Agus Suhendar, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi polio bulan ini, dimulai selama dua pekan tanggal 3 hingga 22 April dengan harapan dapat mencapai target minimal 95 persen.
"Dengan total 3.969 anak di wilayah kerja Puskesmas Pacet, saya harapkan bisa ter-vaksin polio semuanya, kami juga akan melakukan sistem jemput bola agar permintaan Bupati Cianjur, 100 persen balita yang ada sudah mendapat vaksin polio," katanya.
Pihaknya akan menggalakkan target vaksin di Kecamatan dengan cara tenaga kesehatan akan mendatangi dari pintu ke pintu rumah warga yang memiliki anak sasaran 0 sampai 5 tahun, termasuk melibatkan lintas sektoral.
Baca juga: Warga korban gempa Cianjur diminta tidak gunakan dana stimulan rumah untuk berlebaran