Praveen menceritakan, peluang untuk merebut gim pertama sebenarnya terbuka lebar sebab mereka terus memimpin perolehan poin dari awal hingga menyentuh gim poin 20-18. Namun di luar dugaan, Mathias/Alexandra berhasil merebut empat poin berurutan. Praveen/Melati pun akhirnya kalah 20-22.
Memasuki gim kedua, pasangan Denmark tampil lebih percaya diri. Mereka balik memimpin perolehan poin hingga akhirnya menang 21-18.
Praveen/Melati sempat mencoba mencuri keunggulan dengan 15-14 dan 16-15 di gim tersebut. Sayangnya, keduanya justru banyak melalukan kesalahan sendiri di poin-poin kritis.
Pelatih ganda campuran PB Djarum Wifqi Windarto turut berkomentar soal performa Praveen/Melati. Menurut Wifqi penampilan anak asuhnya sudah cukup bagus, hanya saja masih banyak ragu-ragu dalam mengambil keputusan di lapangan.
"Penampilan mereka berdua sudah bagus. Tapi di gim pertama, kendalanya di Jordan yang banyak ragu-ragu di belakang pada poin akhir gim pertama. Jadinya dia banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Wifqi.
Sedangkan untuk Melati, Wifqi menilai pada gim kedua juga banyak melakukan keragu-raguan.
"Dia jadi takut untuk melakukan blok di lapangan," katanya menambahkan.
Evaluasi dari Spain Masters 2023 itu menjadi catatan Wifqi dan tim untuk meningkatkan penampilan Praveen/Melati pada turnamen berikutnya.
Keduanya dijadwalkan kembali turun main pada Badminton Asia Championships 2023, yang berlangsung pada 25-30 April di Dubai, Uni Emirat Arab.
"Yang perlu ditingkatkan untuk Jordan, bola belakangnya harus ditambah dan dia juga harus mengurangi ragu-ragu di lapangan," pungkas Wifqi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sukses di Spanyol, Gregoria makin semangat berburu gelar juara
Gregoria makin semangat berburu juara, Praveen/Melati ambil sisi positif
Senin, 3 April 2023 10:30 WIB