Cirebon (ANTARA) - Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Desa Jamberama, diakibatkan kurang baiknya penataan bangunan di bantaran sungai, sehingga air menerjang permukiman.
"Setelah saya cek lokasi ternyata bantaran sungai sudah penuh bangunan, dan ini yang menjadi salah satu penyebabnya," kata Acep di Kuningan, Ahad.
Baca juga: BPBD Kuningan pastikan tak ada korban jiwa saat banjir bandang
Acep mengatakan, daerah tersebut memang pernah dilanda banjir bandang, namun kejadian itu sudah puluhan tahun yang lalu, yaitu pada tahun 1980-an.
Kemudian lanjut Acep, banjir bandang kembali menerjang, pada Sabtu (25/3) setelah daerah tersebut diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, diperparah penataan bangunan di bantaran sungai yang menang tidak tertata.
Bahkan kata Acep, banyak tembok penahan tanah milik warga yang berdiri di bantaran sungai, dan itu membuat aliran sungai semakin menyempit.
"Banjir pernah terjadi puluhan tahun yang lalu, saya melihat kondisi sekarang harus ada pemetaan kembali dari bangunan-bangunan yang di sepadan sungai," tuturnya.
Ia menambahkan, pendirian bangunan di sandaran sungai memang tidak dibenarkan, dan bahkan sudah terdapat aturan, agar tidak menimbulkan bencana saat aliran air sungai sedang tinggi.