PT. Bahana TCW Investment Management sekaligus anak usaha dari Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan (Indonesia Financial Group - IFG) mendukung pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut Nambo, di Kabupaten Bogor.
Bentuk dukungan tersebut dihasilkan seusai PT. Bahana TCW Investment Management bersama Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Jawa Barat Jasa Sarana menandatangani nota kesepahaman, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Kamis.
Direktur Bahana TCW Doni Firdaus mengatakan, keterlibatan Bahana TCW dalam skema pembiayaan berbagai proyek infrastruktur di Jabar merupakan bukti komitmen perusahaan dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur guna memberikan nilai tambah bagi masyarakat nasional secara umum dan Jabar pada khususnya.
Seperti rencana pembangunan TPPAS Lulut Nambo, katanya akan menjadi salah satu infrastruktur yang mengedepankan pengembangan dan pengelolaan sampah berkelanjutan.
Menurut Doni, pola pengelolaan ini merupakan prinsip yang sangat dibutuhkan saat ini, di mana tren investasi yang berkaitan dengan green economy dan sustainability sangat tinggi akhir-akhir ini.
"Kami optimistis dengan konsep yang ditawarkan, TPPAS Lulut Nambo dapat menarik investasi dan pembiayaan bagi investor. Hal ini juga sesuai dengan komitmen Bahana TCW dalam mendukung investasi berbasis green economy dan keberlanjutan,” ujar Doni
Sebagai salah satu manajer investasi terbesar di Indonesia, Bahana TCW tak hanya menekankan investasi pada nilai imbal hasil yang tinggi, namun juga mengedepankan prinsip dampak dan nilai yang lebih luas kepada masyarakat sesuai dengan prinsip ESG (Environmental, Social, and Corporate Governance) dalam menentukan instrumen investasinya.
Bahana TCW juga telah menjadi pelopor dengan meluncurkan produk investasi hijau (green fund) melalui produk Bahana Kehati Lestari yang diluncurkan sejak 2007 silam.