Cirebon (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Bambang Sudaryanto mengatakan video berisi penemuan korban kebakaran pabrik kasur adalah salah informasi atau hoaks, karena sampai saat ini kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
"Video yang beredar memang salah, polisi juga sudah menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran pabrik kasur busa," kata Bambang di Cirebon, Kamis.
Bambang mengatakan video penemuan korban terbakar yang belakangan tersebar dan dinarasikan sebagai korban kebakaran di pabrik kasur busa PT. Aiyi Indonesia Internasional Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon, dipastikan hoaks.
Video itu, menunjukkan seorang pria merekam banyaknya korban jiwa yang terbakar akibat insiden kebakaran tersebut, sambil menghitung jumlah korban.
Walaupun tidak disebutkan lokasi kejadian tersebut, namun banyak yang menarasikan sebagai korban kebakaran pabrik busa di Arjawinangun, yang terjadi pada Senin 27 Februari 2023.
Bambang menuturkan bahwa video yang tersebar merupakan peristiwa kebakaran pabrik kembang api, terjadi pada 26 Oktober 2017. Namun, video itu kembali disebar bersamaan dengan kebakaran yang terjadi di Arjawinangun.
"Video yang dinarasikan terjadi di Arjawinangun itu sebenarnya peristiwa kebakaran pabrik kembang api di Tangerang, Banten," tuturnya.
Bambang menambahkan kepastian bahwa adanya korban jiwa pada peristiwa kebakaran di Arjawinangun adalah bohong, karena pihaknya telah mendapatkan informasi dari pihak kepolisian, bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.Menurutnya, informasi hoaks itu bukan hanya informasi yang memang sengaja dibuat untuk menyesatkan, namun terkadang, ada juga informasi hoaks yang bersumber dari konten asli, tetapi dipadankan pada informasi yang salah.
"Dalam kasus ini, videonya memang benar, tapi informasi atau narasinya yang salah," katanya.
Ia pun menambahkan, Saber Hoaks Kabupaten Cirebon yang diinisiasi oleh Diskominfo Kabupaten Cirebon, terus berupaya memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat tentang informasi hoaks.
Dalam pelaksanaannya, Saber Hoaks juga menggandeng Relawan TIK Kabupaten Cirebon, untuk menjadi bagian tim verifikasi informasi dari aduan warga yang masuk.
"Kami menggandeng Relawan TIK Kabupaten Cirebon untuk menjadi bagian Tim Saber Hoaks Kabupaten Cirebon, serta unsur masyarakat lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Relawan TIK Kabupaten Cirebon, Akhmad Rofahan mengatakan, peristiwa-peristiwa besar yang sedang terjadi, berpotensi menjadi korban penyebaran hoaks.
Ia menyebut, banyak hoaks bermunculan biasanya pada saat terjadinya sejumlah peristiwa/bencana yang terjadi di Jawa Barat beberapa waktu lalu. Penyebaran hoaks ini, tentunya sangat meresahkan.
"Motif penyebaran informasi hoaks yang dilakukan oleh masyarakat, yaitu selain dirinya tidak mengetahui informasi itu salah, mereka juga ingin menjadi orang yang paling pertama mengabarkan informasi terbaru," katanya.