Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup menguat terbatas seiring kekhawatiran investor terhadap The Federal Reserve (The Fed) yang masih akan bersikap hawkish.
IHSG ditutup menguat 0,05 poin atau 0,00 persen ke posisi 6.895,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,89 poin atau 0,09 persen ke posisi 954,3.
"Dari Amerika Serikat (AS) terdapat sentimen seputar perekonomian yang dapat dikatakan membaik, dan ada kekhawatiran dari investor akan kebijakan moneter The Fed yang masih hawkish dalam meningkatkan Fed Fund Rate (FFR)- nya untuk kembali menurunkan tingkat inflasi ke level 2 persen," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh Antara di Jakarta.
Herditya memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih dipengaruhi oleh pergerakan dan sentimen bursa global, yang mana hari ini bursa global dan kawasan Asia cenderung terkoreksi
Dari dalam negeri, kemarin, Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) Februari 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) berada di level 5,75 persen.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mulai bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat di mana sektor kesehatan paling tinggi yaitu 0,64 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor teknologi naik masing-masing 0,51 persen dan 0,49 persen.
Tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor properti minus paling dalam 0,97 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor energi yang masing-masing minus 0,78 persen dan 0,76 persen.