Cirebon (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyatakan sampai saat ini tidak ada laporan terkait kerusakan tanaman padi akibat diterjang banjir, yang terjadi beberapa kali di daerah itu.
"Memang ada yang terendam banjir, tapi tidak sampai menyebabkan kerusakan," kata Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Encus Suswaningsih saat dihubungi di Cirebon, Minggu.
Encus mengatakan kejadian banjir di Kabupaten Cirebon, yang terjadi beberapa kali memang sempat merendam ratusan hektare areal pertanian terutama tanaman padi.
Namun semua tanaman padi lanjut Encus, masih bisa terselamatkan, mengingat banjir yang terjadi tidak bertahan lama, sehingga tanaman dipastikan tidak rusak, dan dapat tumbuh kembali.
Untuk areal persawahan yang terendam banjir tercatat lebih dari 200 hektare, terutama di daerah Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.
"Areal persawahan di Kecamatan Gegesik pada minggu lalu yang terendam lebih dari 200 hektare, namun tidak ada kerusakan," ujarnya.
Encus mengimbau kepada para petani yang areal persawahannya cukup rawan akan bencana banjir untuk mengikuti asuransi pertanian, karena ketika mengalami musibah dapat terlindungi.
Menurutnya per hektare petani hanya mengeluarkan uang pembayaran premi asuransi hanya Rp36 ribu per hektare per musim, sedangkan dana yang bisa didapatkan ketika mengalami kerusakan atau gagal panen dapat uang pengganti Rp6 juta per hektare.
"Yang terpenting para petani harus mengikuti asuransi pertanian, terutama bagi yang areal persawahannya rawan terendam banjir," katanya.