New York (ANTARA) - Harga minyak cenderung datar pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah data pemerintah menunjukkan kenaikan yang lebih kecil dari yang diperkirakan dalam persediaan minyak mentah AS, melawan data ekonomi yang lemah.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik tipis 2 sen, menjadi menetap di 80,15 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret sedikit melemah 1 sen menjadi ditutup pada 86,12 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga acuan Brent tergelincir 2,3 persen dan WTI merosot 1,8 persen pada sesi Selasa (24/1/2023) setelah data menunjukkan aktivitas bisnis AS berkontraksi pada Januari selama tujuh bulan berturut-turut, meningkatkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan Rabu (25/1/2023) bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu naik 0,5 juta barel selama pekan yang berakhir 20 Januari. Para analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan pasokan minyak mentah AS menunjukkan penurunan 2,4 juta barel.
Menurut EIA, total persediaan bensin motor meningkat 1,8 juta barel pekan lalu, sedangkan persediaan bahan bakar sulingan turun 0,5 juta barel.