Mendag komitmen turunkan harga kedelai jadi Rp11.000 hingga Rp12.000/kg
Jumat, 20 Januari 2023 21:15 WIB
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan komitmen pemerintah untuk menurunkan harga kedelai dari Rp14.000 menjadi Rp12.000 hingga Rp11.000 per kilogram.
"Saya perjuangkan agar penggantian selisih harga pembelian itu lebih mudah diakses secara merata kepada perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Jadi pemerintah akan mengganti selisih harganya. Saya sampaikan penggantiannya itu pada harga," ujar Mendag Zulkifli melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Salah satu opsinya adalah penyederhanaan mekanisme pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram (kg) sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh perajin tahu dan tempe.
Sebelumnya Mendag Zulkifli mengatakan pemberian bantuan kedelai belum terserap secara optimal, karena belum tersedianya data sasaran penerima yang memadai dan belum adanya Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) di seluruh wilayah.
"Pengusaha tahu tempe dapat penggantian Rp1.000, kalau 1 ton saja sudah Rp1 juta dan dia bikin ini, bikin itu, akhirnya bisa menghabiskan dana hingga Rp1 juta lebih, belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?" kata Mendag Zulkifli.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk mendatangkan bahan baku dengan harga terjangkau, khususnya menjelang Ramadan.
Sejauh ini pemerintah sudah mengimpor kedelai melalui entitas swasta, tidak melalui Bulog.
"Saya perjuangkan agar penggantian selisih harga pembelian itu lebih mudah diakses secara merata kepada perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Jadi pemerintah akan mengganti selisih harganya. Saya sampaikan penggantiannya itu pada harga," ujar Mendag Zulkifli melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Salah satu opsinya adalah penyederhanaan mekanisme pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram (kg) sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh perajin tahu dan tempe.
Sebelumnya Mendag Zulkifli mengatakan pemberian bantuan kedelai belum terserap secara optimal, karena belum tersedianya data sasaran penerima yang memadai dan belum adanya Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) di seluruh wilayah.
"Pengusaha tahu tempe dapat penggantian Rp1.000, kalau 1 ton saja sudah Rp1 juta dan dia bikin ini, bikin itu, akhirnya bisa menghabiskan dana hingga Rp1 juta lebih, belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?" kata Mendag Zulkifli.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk mendatangkan bahan baku dengan harga terjangkau, khususnya menjelang Ramadan.
Sejauh ini pemerintah sudah mengimpor kedelai melalui entitas swasta, tidak melalui Bulog.