Dalam hal ini, PTN dapat menentukan komposisi presentasi komponen nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran dan komponen penggali bakat dan minat. Penentuan itu dapat berbeda antarprodi dalam PTN yang sama.
Siswa yang bisa mengikuti tes tersebut merupakan siswa SMA/MA/SMK kelas 12 pada 2023 yang memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan masing-masing PTN, memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan terdaftar di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), memiliki nilai rapor semester satu hingga lima yang diisikan di PDSS, serta yang memilih bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio.
Sementara, untuk SNBT tidak ada lagi tes mata pelajaran. Melainkan fokus pada kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Tes skolastik hanya mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris. Tes tersebut menitikberatkan pada kemampuan penalaran peserta didik dan bukan hafalan.
Untuk tes SNBT berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang dapat diikuti siswa lulusan tahun 2021, 2022, dan 2023 SMA/MA/SMK, maupun lulusan paket C tahun 2021, 2022, dan 2023 dengan umur maksimal 25 tahun per 1 Juli 2023.
“Seleksi berbasis tes pada tahun ini istimewa karena akan terintegrasi antara vokasi maupun akademik. Seleksi ini dilakukan dengan hanya cukup mendaftar dan melaksanakan tes sekali. Calon mahasiswa baik dari SMA/SMK/MA cukup mendaftar sekali dan pilihannya bisa ke politeknik, universitas atau institut dan sebagainya. Secara terbuka dan sangat efisien, hemat waktu dan biaya bagi calon mahasiswa serta lebih efisien dalam segi penyelenggaraan,” ujar Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof Nizam.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan pihaknya sangat mendukung integrasi seleksi mahasiswa baru perguruan tinggi negeri baik vokasi maupun akademik demi menyukseskan program Kampus Merdeka.
"Kami harapkan mereka yang ada di SMA/SMK/MA dapat secara lebih terbuka memilih pendidikannya di perguruan tinggi," kata Kiki.