Komitmen itu dilakukan BSI sebagai salah satu jalan memperkokoh ekonomi di tataran akar rumput melalui pemberdayaan dan digitalisasi layanan keuangan syariah.
Alhuda menjelaskan bahwa upaya strategis tersebut tidak hanya sekadar untuk memenuhi target bisnis namun juga sebagai bentuk keseriusan perseroan memberdayakan jutaan umat lewat UMKM.
Hal itu menurutnya sejalan dengan program pemerintah yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), di mana UMKM terdampak krisis akibat pandemi COVID-19, belum lagi menghadapi kondisi ekonomi yang diproyeksikan menantang tahun depan.
Di sisi lain, kata Alhuda, peran UMKM terhadap perekonomian nasional tidak bisa dipandang sebelah mata.
Segmen UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dengan kontribusi 60,51 persen bagi produk domestik bruto (PDB), menyumbang 15,65 persen ekspor non-migas, 99 persen dari total pelaku usaha di Indonesia atau sekitar 64,2 juta.