"DJKA akan memastikan bahwa insiden ini akan dijadikan pelajaran penting untuk mencegah berulangnya insiden serupa," katanya.
Sebelumnya, kecelakaan antara lokomotif kereta cepat dan kereta teknis di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (18/12), mengakibatkan dua warga negara asing (WNA) asal China meninggal dunia.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin, membenarkan dua korban tewas adalah warganegara China yang bekerja sebagai teknisi.
"Betul (WNA China), informasi dari Polda Jawa Barat, pekerja teknis," kata Dedi.
Baca juga: Tim Inafis dan Labfor Polri cek kecelakaan kereta cepat di Bandung Barat
Selain dua orang meninggal dunia, dilaporkan juga ada empat orang lain mengalami luka berat.
Kecelakaan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung terjadi pada Minggu (18/12) sekitar pukul 16.00 WIB saat sedang pemasangan rel.
Lokomotif kereta cepat itu melaju kencang dari wilayah Kicau Bojong Koneng. Setibanya di lokasi kejadian, di Kampung Cempaka Mekar, kereta tersebut lepas dari ujung rel yang sedang dipasang dan terjadi tabrakan dengan kereta teknis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenhub respons insiden anjloknya Kereta Cepat Jakarta Bandung