Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar dalam mencari pemimpin pada Pilpres 2024 mendatang memiliki kriteria yang dapat mengerti apa yang dirasakan oleh rakyat.
Hal tersebut disampaikannya pada acara silaturahmi nasional "Nusantara Bersatu" yang digelar oleh gabungan Relawan Jokowi dari berbagai elemen menggelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu.
"Dalam mencari pemimpin ke depan, pemimpin seperti apa yang kita cari? Hati-hati saya titip hati-hati, pilih pemimpin hati-hati, pilih pemimpin yang ngerti apa yang dirasakan oleh rakyat," kata Jokowi saat memberikan sambutan.
Selain mengerti apa yang dirasakan rakyat, Jokowi mengingatkan agar mencari pemimpin yang tahu apa yang dibutuhkan oleh rakyat.
Ia mengingatkan pula agar masyarakat mencari sosok pemimpin yang tak hanya memimpin Indonesia dengan duduk manis di istana, melainkan pemimpin yang senang dan mau turun ke bawah, serta mau merasakan keringat rakyat.
"Jangan sampai kita memilih pemimpin yang nanti hanya senangnya duduk di istana yang AC-nya dingin, jangan sampai saya ulang, jangan sampai kita memilih pemimpin yang senang duduk di istana yang AC-nya sangat dingin," ujarnya.
Ia pun menyebut pemimpin yang memikirkan rakyat juga bisa tampak dari penampilan atau perawakan wajahnya, seperti mempunyai banyak kerutan hingga berambut putih.
"Keliatan banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua. Jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu keliatan dari penampilannya," tuturnya.Ia lantas berkata dengan setengah berkelakar, "Kalau wajahnya 'cling' bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati-hati".
Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan agar masyarakat mencari sosok pemimpin ke depan yang mengerti mengenai keberagaman Indonesia. Di mana Indonesia, kata Jokowi, memiliki ribuan suku dan bahasa daerah yang berbeda berikut pemeluk agama yang berbeda-beda pula.
"Yang paling penting mengelola sebuah negara besar seperti Indonesia, pemimpinnya seperti apa? Pemimpin Indonesia, memimpin Indonesia, itu harus menyadari mengenai keberagaman Indonesia karena kita ini macam-macam karena kita ini beragam berbeda-beda semuanya," katanya.
Sebelumnya, Jokowi tiba di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sekitar pukul 8.15 WIB dalam rangka menghadiri rangkaian kegiatan Nusantara Bersatu.
Pantauan ANTARA di Jakarta, Sabtu, kepala negara tiba di Stadion GBK menggunakan kemeja putih dan celana panjang berwarna hitam. Kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut disambut langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Ia kemudian berjalan menuju panggung dengan didampingi oleh Staf Khusus Presiden Aminuddin Ma'ruf selaku Ketua Panitia kegiatan Nusantara Bersatu dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid selaku Ketua Steering Committee (SC) kegiatan Nusantara Bersatu.
Fondasi Infrastruktur
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pentingnya fondasi infrastruktur yang selama hampir delapan tahun terakhir terus dibangun di dalam maupun luar Pulau Jawa.
"Jalan apakah perlu, pelabuhan apakah perlu, bandara apakah perlu? semua itu diperlukan," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu.Mantan Wali Kota Solo tersebut mengatakan sejak awal memimpin Indonesia atau sekitar delapan tahun terakhir, sudah banyak pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah.
Sebagai contoh jalan nasional, jalan tol, jembatan, bandara hingga jalan-jalan kecil di pelosok negeri yang menggunakan dana desa. Semua pembangunan tersebut dikerjakan pemerintah tidak hanya di Pulau Jawa tetapi juga di luar Pulau Jawa.
"Inilah yang namanya fondasi infrastruktur," ujar dia.
Di hadapan para relawan, kepala negara mengatakan arti penting dari sebuah pembangunan. Semua yang dibangun tersebut ditujukan demi bisa bersaing dengan negara-negara lain.
"Tidak mungkin kita bersaing dengan negara lain kalau jalannya becek," kata Jokowi.
Dengan adanya infrastruktur tersebut maka masyarakat tanpa terkecuali akan terbantu dalam menjalankan roda perekonomian. Sebagai contoh, petani-petani di desa yang terbantu dengan adanya jalan yang menghubungkan satu daerah ke daerah lain.
"Rakyat diberikan kemudahan. Petani bisa membawa padinya ke kota, nelayan bisa menjual ikan dari desa ke kota karena ada infrastruktur," kata dia.
Untuk skala yang lebih besar, hasil usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari berbagai daerah di Tanah Air bisa dijual ke luar negeri (ekspor) berkat adanya pelabuhan dan bandara yang dibangun.
Saat ini, sambung Jokowi, jalan tol di Pulau Jawa sudah semakin terhubung dari arah barat ke timur, dan hanya kurang di Kabupaten Banyuwangi. Namun, pada 2023 pemerintah mengupayakan pembangunan jalan tol di ujung Pulau Jawa bagian timur tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi ingatkan masyarakat cari pemimpin yang memikirkan rakyat