Puluhan warga penyintas gempa Cianjur yang mengungsi di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Jumat, mengantre layanan pengobatan gratis dari Korps Brimob Polri.
Layanan kesehatan tersebut didirikan di posko pengungsian warga Kampung Panyaweuyan dengan catatan sebanyak 620 jiwa mengungsi di posko tersebut.
Berdasarkan pantauan ANTARA di lapangan, posko kesehatan baru dibuka pukul 09.30 WIB dan dalam waktu 10 menit sudah dipadati oleh lebih dari 50 warga.
Menurut salah satu pengungsi bernama Lilis (50), sejak gempa melanda belum ada pemeriksaan kesehatan yang masuk ke lokasi pengungsian. Banyak warga mulai mengeluhkan sakit kepala dan radang tenggorokan.
"Ini baru pertama kami dapat layanan kesehatan," kata Lilis.
Sebanyak 10 dokter dan 12 paramedis dari Bidang Kesehatan dan Jasmani (Bidkesjas) Korps Brimob Polri dan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri dikerahkan untuk melayani warga terdampak gempa Cianjur.
Menurut Ketua Tim Medis Bidkesjas Korps Brimob Polri Iptu dr. Wahyu Wijasena, layanan kesehatan seperti posyandu dan puskesmas di Kampung Panyaweuyan mengalami kerusakan sehingga tidak bisa melayani masyarakat.
"Kami berinisiatif untuk memberikan layanan kesehatan itu kepada warga penyintas gempa," kata Wahyu.
Layanan kesehatan tersebut didirikan di posko pengungsian warga Kampung Panyaweuyan dengan catatan sebanyak 620 jiwa mengungsi di posko tersebut.
Berdasarkan pantauan ANTARA di lapangan, posko kesehatan baru dibuka pukul 09.30 WIB dan dalam waktu 10 menit sudah dipadati oleh lebih dari 50 warga.
Menurut salah satu pengungsi bernama Lilis (50), sejak gempa melanda belum ada pemeriksaan kesehatan yang masuk ke lokasi pengungsian. Banyak warga mulai mengeluhkan sakit kepala dan radang tenggorokan.
"Ini baru pertama kami dapat layanan kesehatan," kata Lilis.
Sebanyak 10 dokter dan 12 paramedis dari Bidang Kesehatan dan Jasmani (Bidkesjas) Korps Brimob Polri dan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri dikerahkan untuk melayani warga terdampak gempa Cianjur.
Menurut Ketua Tim Medis Bidkesjas Korps Brimob Polri Iptu dr. Wahyu Wijasena, layanan kesehatan seperti posyandu dan puskesmas di Kampung Panyaweuyan mengalami kerusakan sehingga tidak bisa melayani masyarakat.
"Kami berinisiatif untuk memberikan layanan kesehatan itu kepada warga penyintas gempa," kata Wahyu.