Pastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan tiang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainnya. Di samping itu, tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat (Jabar) M. Ridwan Kamil memerintahkan Tim Jabar Quick Response (JQR) untuk berangkat ke lokasi gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Senin, guna mendukung penanganan dampak bencana di daerah itu.
"Tim JQR akan melaksanakan proses pencarian, evakuasi, dan distribusi bantuan logistik di lokasi bencana," kata Manager Operasional JQR Nizar Ilyasa di Bandung, Senin.
Sebanyak tiga lokasi terdampak gempa yang akan ditangani JQR, yakni Cugenang , Warung Kondang, dan Pacet Cipanas.
Berdasarkan asesmen cepat, tiga wilayah tersebut terdampak paling parah atas gempa dan antara lain menimbulkan korban luka.
“Pada pukul 14.00 WIB, ada lima tim telah diberangkatkan ke Kabupaten Cianjur. Dan saat ini kami masih mengumpulkan data dari lapangan dengan metoda 'rapid assesment' (asesmen cepat),” ujar Nizar.
Selain Kabupaten Cianjur, katanya, dampak gempa juga terjadi Kabupaten Sukabumi dengan data yang telah masuk, yakni Kecamatan Nagrak dan Palagan.
"Untuk Kabupaten Sukabumi tengah kita verifikasi lanjut kebenarannya," katanya.
Di GOR Saparua Kota Bandung , lanjut Nizar, Tim JQR tengah memobilisasi relawan-relawan yang akan turut serta membantu penanganan bencana.
"Dampak gempa sangat besar, membutuhkan banyak relawan yang memiliki skill (keterampilan) pertolongan, yang di Bandung bisa berkumpul di GOR Saparua," katanya.
Pada Senin, pukul 13.21 WIB, Kabupaten Cianjur diguncang gempa bermagnitudo 5,6 mengakibatkan kerusakan rumah, gedung, dan sarana umum lainnya.
Pusat gempa berada di darat sehingga menyebabkan kerusakan fatal, sedangkan gempa terasa hingga Provinsi DKI dan Kota Bandung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: 17 warga di Kabupaten Cianjur meninggal akibat gempa