Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat jasa khusus membantu pengantin atau wedding organizer (WO) di Cianjur, kembali kebanjiran orderan dari calon pengantin, bahkan beberapa WO mengaku sudah mendapat pesanan penuh hingga tahun 2023.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Minggu, mengatakan kembali menggeliat-nya pesanan untuk WO di Cianjur, menunjukkan perekonomian sudah kembali bangkit sehingga dapat menekan risiko terjadinya resesi.
"Banyaknya calon pengantin yang menggunakan jasa WO menandakan perekonomian sudah kembali meningkat dan stabil, dari seratusan peserta dalam kegiatan promosi WO yang digelar bersama dinas ini, menyebutkan kalau mereka sudah kebanjiran pesanan hingga tahun depan," katanya.
Herman menjelaskan, selama pandemi COVID-19 yang berlangsung dua tahun lebih, membuat WO di Cianjur kehilangan pendapatan karena berbagai pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah termasuk tidak mengizinkan adanya keramaian, namun saat ini sudah diizinkan kembali.
Pihaknya berharap kembali pulihnya perekonomian di Cianjur, dapat menekan angka inflasi dan resesi yang diperkirakan akan melanda Indonesia tahun 2023, berbagai program yang melibatkan semua kalangan di Cianjur, tengah dilakukan termasuk menciptakan pengusaha dan petani milenial baru.
"Upaya maksimal untuk menekan resesi dan inflasi terus dilakukan, pemerintah daerah memiliki berbagai program bantuan untuk pelaku UMKM sampai dengan petani milenial yang siap bersaing untuk memenuhi berbagai kebutuhan pangan di tingkat lokal," katanya.
Pemilik WO di Cianjur, Rifal Rizaldi mengatakan sejak awal tahun 2022, jasa untuk membantu calon pengantin dalam mengelola pernikahan di Cianjur, kembali menggeliat setelah dua tahun lebih tidak dapat melakukan kegiatan karena pembatasan yang diberlakukan pemerintah akibat pandemi.
"Sampai bulan Maret 2023, pesanan yang masuk ke kami sudah penuh, sehingga kami terpaksa menolak pesanan dalam kegiatan festival WO yang di gelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Cianjur ini. Selama pandemi pemilik WO banyak yang gulung tikar karena tidak ada yang memakai jasanya," kata Rifal.