Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Polmatrix menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi mencapai 74,6 persen.
“Dihadapkan pada persoalan global dan domestik, dari soal ekonomi, hukum, hingga kesehatan, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi masih tinggi,” kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam hasil survei yang diterima, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Dendik, tingginya kepercayaan publik menjadi modal yang sangat penting bagi Pemerintahan Jokowi periode kedua ini untuk menuntaskan program-program dan kebijakan hingga akhir masa jabatan.
“Menjelang tahun politik, diperkirakan unsur-unsur dalam pemerintahan akan lebih fokus untuk menyiapkan diri menuju gelaran pemilu,” ujar Dendik mengingatkan.
“Jokowi harus bisa memastikan agar dinamika politik tidak mengganggu kinerja pemerintahan,” ujarnya pula.
Gejolak inflasi yang didorong oleh kenaikan harga BBM bersubsidi berpotensi menggerus tingkat kepuasan publik. Pada gilirannya, berbagai isu akan mengarah pada kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dieksploitasi oleh kekuatan-kekuatan politik untuk meraih dukungan.
Tercatat sebanyak 22,3 persen publik masih merasa tidak puas dengan kepemimpinan Jokowi, di antaranya 2,0 persen sangat tidak puas.
Dibandingkan dengan survei-survei sebelumnya, tingkat kepuasan publik secara umum turun dari 79,3 persen (Maret 2022) menjadi 77,8 persen (Juni 2022), dan sekarang sebesar 74,6 persen. Tetapi di antaranya sebanyak 6,2 persen merasa sangat puas.
“Jika mampu dikelola dengan baik, tingkat kepuasan diharapkan tidak terus merosot dan terjaga tetap tinggi,” kata Dendik.
Survei Polmatrix sebut kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 74,6 persen
Sabtu, 29 Oktober 2022 12:36 WIB