Dari pertemuan itu, kata Eddy, ada titik temu yakni untuk PTS yang akreditasinya masih B atau C maka biaya reakreditasi akan ditanggung pemerintah dari Kemendikbud, namun PT yang status A atau unggul maka maka membayar secara mandiri.
"Keluhan kedua yang paling banyak adalah rekrutmen jalur mandiri di PTN. Tentu sangat mengganggu bagi PTS yang ada, hal itu karena mandiri itu keleluasaan bagi PTN merekrut calon mahasiswa," kata dia.
"Walaupun dalam ketentuannya ada aturannya namun di lapangan berbeda, karena jalur mandiri itu cukup mengganggu PTS. Belum lagi PTN membuka prodi di luar kampus utama atau PSKDU dengan membuka prodi yang subur di PTS, sangat riskan untuk PTS," ujar dia.
Eddy yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pasundan (Ika Unpas) mengajak 73.500 alumni mahasiswanya kembali ke kampus Unpas untuk bersinergi mengembangkan Unpas dan Paguyuban Pasundan.
"Jadi adanya Ika Unpas ini akan menjadi wadah bagi alumni sehingga bisa menjadi tempat untuk bersinergi. Karena Ika Unpas ini alumninya sudah segudang pengalamannya dan ilmu yang diperoleh di kampus sudah diimplementasikan di tempatnya," ujarnya.
Edi menyebutkan jika saat ini Unpas mencatat sudah ada 73.500 alumni yang tersebar baik di dalam dan di luar negeri.
"Setelah ini kami akan melantik Korda Ika Unpas dan fakultas yang ada di daerah masing -masing, serta kita akan menghilirasi berbagai program kerja serta akan mengimpentalisir alumni yang ada," kata dia.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Aptisi sampaikan aspirasi terkait jalur mandiri PTN ke Presiden