"Misalkan dulu yang rumah rutilahu mengajukan banyak 100 ribu (unit) kita kasih lima ribu, tahun berikutnya bukan berkurang menjadi 95 ribu malah jadi 105 ribu, jadi malah nambah, oh ternyata karena memang pemeliharaannya dari yang dilakukan oleh masyarakat kita dikarenakan karena ketidakmampuan masyarakat jadi bertambah," katanya.
Baca juga: Garut Saber Hoaks raih penghargaan dari Provinsi Jawa Barat
Helmi menyampaikan upaya menyelesaikan rutilahu itu pemerintah daerah berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Garut untuk percepatan perbaikan rumah rutilahu bagi masyarakat kurang mampu di seluruh kecamatan.
Baznas Garut, kata dia, tahun 2022 mengalokasikan bantuan rutilahu untuk 87 penerima manfaat tersebar di Garut dengan besaran anggarannya sebesar Rp600 juta, sedangkan Pemkab Garut dari APBD mengalokasikan untuk 200 rumah.
Helmi mengatakan warga yang mendapatkan bantuan rutilahu itu berdasarkan usulan dari kepala desa, setelah diseleksi oleh RT dan RW untuk dilihat dari berbagai sudut pandang kondisi masyarakat penerima bantuan.
"Kalau dilihat rumahnya, dilihat juga mampu tidak," kata Helmi.