Garut (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan meminta pemerintah daerah setempat lebih banyak mengalokasikan dana untuk merehab bangunan kelas sekolah yang rawan ambruk untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
"Butuh komitmen yang besar minimal 100 lokal supaya bisa terkejar perbaikan sekolah rusak berat itu. Perlu diperhatikan sekolah rusak apalagi sekarang musim hujan," kata Yudha di Garut, , Jawa Barat, Jumat.
Ia menuturkan permintaan lebih banyak membangun ruang kelas sekolah kepada pemerintah itu setelah adanya kejadian bangunan kelas ambruk di SDN 1 Bunisari, Kecamatan Malangbong yang menimpa empat siswa.
Kejadian itu, kata dia, tentu harus menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mempercepat menyelesaikan kondisi bangunan sekolah yang rusak berat atau sudah lama tidak diperbaiki agar tidak ada lagi kejadian serupa seperti di SDN 1 Bunisari.
"Saya sangat prihatin dengan adanya peristiwa salah satu atap ruangan kelas di SDN 1 Bunisari Malangbong ambruk yang membuat sejumlah siswa terluka karena tertimpa genting," kata Yudha.
Ia mengungkapkan, selama ini pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Garut tidak terlalu banyak untuk merehabilitasi bangunan sekolah yang rusak berat, karena memang keterbatasan anggaran.
Namun, menurut Yudha, melihat besaran anggaran Kabupaten Garut sebesar Rp4,8 triliun tahun 2022 ternyata yang diusulkan untuk memperbaiki sekolah hanya 15 lokal dari 12 sekolah, jika setiap lokal dianggarkan Rp100 juta, artinya hanya Rp1,5 miliar.