Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat giat menyosialisasikan upaya pencegahan dan penanganan dini kebakaran kepada masyarakat dalam upaya menekan kejadian kebakaran di lingkungan permukiman.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Gun Gun Sumaryana mengatakan bahwa di Kota Bandung kebanyakan kebakaran terjadi di permukiman warga.
Baca juga: Target cakupan vaksinasi COVID-19 penguat di Kota Bandung sudah tercapai
"Hingga kemarin, jumlah kebakaran di Kota Bandung tercatat ada 134 kejadian, itu mayoritas terjadi di pemukiman warga. Kalau di pabrik gitu mungkin satu atau dua kejadian," kata Gun Gun di Bandung, Kamis.
Ia mengatakan bahwa Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana membutuhkan dukungan warga dalam mencegah dan mengatasi kebakaran.
Apalagi, menurut dia, lingkungan permukiman di Kota Bandung tidak seluruhnya bisa diakses oleh mobil pemadam kebakaran yang berukuran besar."Ini bagaimana nanti relawan-relawan masyarakat dapat berkolaborasi apabila terjadi kebakaran, sudah bisa tertangani dini, tidak membesar dulu," kata dia.
Oleh karena itu, ia mengatakan, pemerintah kota terus mengedukasi warga menjalankan upaya pencegahan dan penanganan dini kebakaran.
Dia mengemukakan bahwa kejadian kebakaran seringkali bersumber dari area dapur, karenanya dalam setiap sosialisasi petugas menganjurkan warga untuk membuat saluran udara di dekat tempat penyimpanan tabung gas di dapur.
Baca juga: Kota Bandung prioritaskan pengangkatan PPPK dari honorer Kategori II
"Ada ventilasi bawah, ketika ada kebocoran dari elpiji, otomatis kan akan terbuang gasnya, jadi meminimalisir dampak kebakaran," kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa pengetahuan mengenai upaya pencegahan dan penanganan dini kebakaran bisa mengurangi kepanikan warga saat menghadapi kebakaran.
"Betul memang kadang-kadang ada panik, gugup, dan akhirnya lupa cara menangani. Mudah-mudahan dengan sosialisasi yang masif intens akhirnya teringat," kata Gun Gun.