Namun memasuki Oktober Dasarian I secara umum curah hujan tidak terlalu signifikan, kecuali Papua di bagian tengah, salah satunya di wilayah Timika, yang diperlukan kewaspadaan.
Sehingga Abdul mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk waspada terhadap kemungkinan banjir bandang dan tanah longsor. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, Papua sering dilanda banjir dan longsor, seperti yang paling signifikan terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura pada tahun 2019.
"Jadi ini masyarakat di Papua bagian tengah harus waspada, karena peningkatan intensitas curah hujan di minggu pertama bulan Oktober," ujar Abdul.
Selain itu Abdul juga mengimbau kewaspadaan untuk wilayah Kalimantan, khususnya sepanjang hulu aliran Sungai Kapuas. Jika hulunya terdampak banjir, maka dapat berpotensi banjir di wilayah Katingan hingga Pontianak.
Apalagi Sungai Kapuas sepanjang hampir 1.200 kilometer memiliki perbedaan elevasi dari hulu hingga ujung laut sekitar lebih dari 20 meter, yang bisa terbilang datar.
"Membahayakan bagi masyarakat yang di hilir, apalagi laut pasang. Sehingga akan datar dan tidak akan mengalir, cukup penting diwaspadai," ujar Abdul.