Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyebutkan dua jalan layang di Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung, Jawa Barat, diperlukan untuk mengurai kemacetan di wilayah itu.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan dua jalan layang itu yakni di Perempatan Buahbatu dan Perempatan Kiaracondong (Samsat).
Baca juga: Uji coba Jalan Layang Kopo Kota Bandung selama sepekan
Menurutnya, program pembangunan jalan layang itu merupakan proyek pemerintah pusat.
"Saya pikir sesuai jadwal yang ada masih banyak yang diperlukan, contoh Kiaracondong-Soekarno Hatta dan Buahbatu-Soekarno Hatta," kata Ema di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Dia pun mendorong pemerintah pusat untuk menyegerakan pembangunan infrastruktur itu setelah satu jalan layang baru rampung 100 persen di Kota Bandung yakni Jalan Layang Kopo."Saya yakin itu bakal berpengaruh signifikan untuk mengurai antrean panjang kendaraan di kawasan itu," kata dia.
Meski begitu, menurutnya, saat ini salah satu upaya mengurai kemacetan di Kota Bandung yakni dengan rekayasa lalu lintas secara maksimal.
Karena menurutnya, kondisi transportasi umum di Kota Bandung masih belum bisa mengurangi kemacetan secara signifikan.
Baca juga: PUPR uji laik fungsi jalan layang Kopo setelah rampung 100 persen
Dalam lima tahun terakhir, ada empat jalan layang yang dibangun di Kota Bandung, yakni Jalan Layang Antapani, Jalan Layang Jakarta-Supratman, Jalan Layang Laswi dan Jalan Layang Kopo.
Jalan Layang Kopo merupakan infrastruktur yang paling baru rampung pada September 2022 ini di Kota Bandung.
Pembangunan jalan layang sepanjang 1,3 kilometer itu memakan waktu dua tahun kurang sejak November 2020.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot sebut Bandung perlu dua jalan layang baru untuk urai kemacetan