Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyebut kepergian Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Azyumardi Azra sebagai sesuatu hal yang mengejutkan dan merupakan kehilangan ilmuwan berkelas dunia.
Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Minggu, Anwar Abbas mengatakan kepergian Prof. Dr. Azyumardi Azra betul-betul mengejutkan dengan beberapa hari yang sebelumnya almarhum masih aktif bertukar pesan di grup sebuah aplikasi pesan.
"Kepergian beliau tentu saja membuat kita benar-benar kehilangan karena beliau dikenal sebagai seorang ilmuwan yang sangat berkelas, tidak hanya dalam skala nasional tapi juga dunia. Beliau sangat sering diundang sebagai pembicara di forum-forum ilmiah tidak hanya di dalam negeri tapi juga di berbagai forum dan kampus terkenal di mancanegara," kata Anwar.
Anwar menyebut pandangan dari mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu sangat dihormati dan banyak dijadikan rujukan.
"Bahkan boleh dikatakan tidak ada tokoh dan cendekiawan dunia yang menjadikan Indonesia sebagai objek kajiannya yang tidak kenal dengan beliau," tuturnya.
Dia juga memuji peran Azyumardi dalam memajukan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, selain mengubah wajah fisiknya tapi juga menyuburkan budaya akademik dan ilmiah di kalangan akademisi dan mahasiswa. Mengangkat UIN Jakarta menjadi sebuah Perguruan Tinggi Islam yang tidak hanya dikenal di Indonesia tapi juga dunia internasional.
Karena jasa dan reputasinya, Azyumardi adalah satu-satunya warga negara Indonesia, bahkan mungkin di Asia, yang mendapatkan gelar kehormatan "Sir" dari Kerajaan Inggris Raya.Azyumardi juga berjasa untuk mendorong diselenggarakannya Kongres Kebudayaan Minangkabau yang akan dilaksanakan akhir tahun 2022 ini.
"Kita berharap semoga Allah SWT mengampuni semua dosanya dan menjadikan seluruh yang telah dilakukannya menjadi ibadah baginya sehingga nanti beliau dimasukkan oleh Tuhan ke dalam surga jannatun naim yang menjadi idaman dari kita semua. Amin," kata Anwar Abbas.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra dikabarkan telah berpulang di RS Sedang, Selangor, Malaysia pada pukul 12.30 waktu setempat.
Dia sedang melakukan kunjungan kerja ke Malaysia sebelum mengalami gangguan kesehatan saat hendak mendarat di Kuala Lumpur dan dibawa ke rumah sakit di Selangor.
Sekjen PDIP berduka
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (Sekjen DPP PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan duka cita dari partainya atas berpulangnya Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra.
"PDI Perjuangan sungguh berduka cita atas wafatnya beliau. Kami mendoakan Prof Azyumardi dan semoga husnul khatimah, semoga dilancarkan jalannya dan keluarga yang ditinggal mendapat penghiburan dan penguatan," kata Hasto dalam sambungan virtual zoom dipantau di Jakarta, MingguHasto mengenang Azyumardi sebagai sosok moderasi Islam sekaligus cendekiawan Muslim.
"Beliau sosok yang sangat dikenal sebagai pejuang moderasi Islam, beliau adalah akademisi yang sangat kritis yang memberikan keteladanan bagi kita semuanya," ujarnya.
Pendapat dari Azyumardi, kata Hasto, juga selalu menjadi referensi karena kuatnya disiplin dalam kebenaran akademisi. Hal-hal di atas, ujarnya lagi, membuat Azyumardi dipandang sebagai pejuang intelektual Islam.
"Juga pandangannya yang sangat-sangat objektif, serta keberaniannya menjaga jarak dengan kekuasaan membuat Prof Azyumardi sebagai pejuang intelektual Islam yang sungguh kami hormati," katanya pula.
Ia kembali menambahkan, "Kita sangat kehilangan tokoh seperti Prof Azyumardi Azra tersebut dan semoga segala sesuatunya dapat dilancarkan".
Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra yang mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia pada Minggu, pukul 12.30 waktu setempat.
Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu berpulang, setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.
Azyumardi adalah cendekiawan Muslim yang menorehkan banyak prestasi sebelum terpilih menjadi Ketua Dewan Pers untuk periode 2022-2025. Ia dilantik memimpin Dewan Pers pada Mei lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MUI: RI kehilangan ilmuwan kelas dunia dengan kepergian Azyumardi Azra